Ilmu Pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki,
menemukan, dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi
kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan
rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup
pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi
merangkum sekumpulan pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati
dan dapat secara sistematik diuji dengan seperangkat metode yang
diakui dalam bidang ilmu tertentu. Dipandang dari sudut filsafat, ilmu
terbentuk karena manusia berusaha berfikir lebih jauh mengenai pengetahuan yang
dimilikinya. Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi.
Pembagian Klasifikasi
Ilmu Pengetahuan :
Ilmu alam adalah istilah yang digunakan yang merujuk
pada rumpun ilmudimana obyeknya adalah benda-benda alam dengan
hukum-hukum yang pasti dan umum, berlaku kapan pun dimana pun.
Sains (science) diambil dari kata latin scientia yang arti
harfiahnya adalah pengetahuan. Sund dan Trowbribge merumuskan bahwa Sains
merupakan kumpulan pengetahuan dan proses. Sedangkan Kuslan Stone menyebutkan
bahwa Sains adalah kumpulan pengetahuan dan cara-cara untuk mendapatkan dan
mempergunakan pengetahuan itu. Sains merupakan produk dan proses yang tidak
dapat dipisahkan. “Real Science is both product and process, inseparably Joint”
(Agus. S. 2003: 11)
Ilmu alam mempelajari aspek-aspek fisik & nonmanusia
tentang Bumi dan alam sekitarnya. Ilmu-ilmu alam membentuk landasan
bagi ilmu terapan, yang keduanya dibedakan dari ilmu
sosial, humaniora, teologi, dan seni.
Tingkat kepastian ilmu alam relatif tinggi mengingat obyeknya yang
kongkrit, karena hal ini ilmu alam lazim juga disebut ilmu pasti. Di
samping penggunaan secara tradisional di atas, saat ini istilah “ilmu alam”
kadang digunakan mendekati arti yang lebih cocok dalam pengertian sehari-hari.
Dari sudut ini, “ilmu alam” dapat menjadi arti alternatif bagi biologi,
terlibat dalam proses-proses biologis, dan dibedakan dari ilmu
fisik (terkait dengan hukum-hukum fisika dan kimia yang
mendasari alam semesta).
Cabang-cabang utama dari ilmu alam adalah:
- Astronomi, cabang ilmu
alam yang melibatkan pengamatan benda-benda
langit (seperti halnya bintang, planet, komet, nebula, gugus
bintang, atau galaksi) serta fenomena-fenomena alam yang
terjadi di luar atmosfer Bumi (misalnya radiasi latar
belakang kosmik (radiasi CMB)).
- Biologi, ilmu yang
mempelajari aspek fisik kehidupan.
- Ekologi, ilmu yang
mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan
yang lainnya. Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik
interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan
lingkungannya
- Fisika, ilmu
tentang alam dalam makna yang terluas. Fisika mempelajari
gejala alam yang tidak hidup atau materi dalam
lingkup ruang dan waktu.
- Geologi, Ilmu yang
mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik,
sejarah, dan proses pembentukannya.
- Geografi, ilmu yang
mempelajari tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi)
keruangan atas fenomena fisik dan manusia di atas permukaan bumi.
- Ilmu
bumi, suatu istilah untuk kumpulan cabang-cabang ilmu yang
mempelajari bumi. Cabang ilmu ini menggunakan gabungan
ilmu fisika, geografi, matematika, kimia,
dan biologi untuk membentuk suatu pengertian kuantitatif
dari lapisan-lapisan Bumi.
- Kimia, ilmu yang
mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat zat
atau materi dari
skala atom hingga molekul serta perubahan atau
transformasi serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan
sehari-hari.
- Ilmu
Sosial
Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin akademis yang
mempelajari aspek-aspek yang berhubungan denganmanusia dan lingkungan
sosialnya. Ilmu ini berbeda dengan seni dan humaniora karena
menekankan penggunaan metode ilmiah dalam mempelajari manusia,
termasuk metoda kuantitatif dan kualitatif. Istilah ini juga termasuk
menggambarkan penelitian dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan
meliputi perilaku dan interaksi manusia pada masa kini dan masa lalu. Berbeda
dengan ilmu sosial secara umum, IPS tidak memusatkan diri pada satu topik
secara mendalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat.
Ilmu sosial, dalam mempelajari aspek-aspek masyarakat secara subjektif,
inter-subjektif, dan objektif atau struktural, sebelumnya dianggap kurang
ilmiah bila dibanding dengan ilmu alam. Namun sekarang, beberapa bagian
dari ilmu sosial telah banyak menggunakan metoda kuantitatif. Demikian pula,
pendekatan interdisiplin dan lintas-disiplin dalam penelitian sosial terhadap
perilaku manusia serta faktor sosial dan lingkungan yang mempengaruhinya telah
membuat banyak peneliti ilmu alam tertarik pada beberapa aspek dalam metodologi
ilmu sosial. Penggunaan metoda kuantitatif dan kualitatif telah makin
banyak diintegrasikan dalam studi tentang tindakan manusia serta implikasi dan
konsekuensinya.
Cabang-cabang utama dari ilmu sosial adalah:
- Antropologi,
yang mempelajari manusia pada umumnya, dan khususnya antropologi
budaya, yang mempelajari segi kebudayaan masyarakat
- Ekonomi,
yang mempelajari produksi dan pembagian kekayaan dalam masyarakat
- Geografi,
yang mempelajari lokasi dan variasi keruangan atas fenomena fisik dan
manusia di atas permukaan bumi
- Hukum,
yang mempelajari sistem aturan yang telah dilembagakan
- Linguistik,
yang mempelajari aspek kognitif dan sosial dari bahasa
- Pendidikan,
yang mempelajari masalah yang berkaitan dengan belajar, pembelajaran,
serta pembentukan karakter dan moral
- Politik,
yang mempelajari pemerintahan sekelompok manusia (termasuk negara)
- Psikologi,
yang mempelajari tingkah laku dan proses mental
- Sejarah,
yang mempelajari masa lalu yang berhubungan dengan umat manusia
- Sosiologi,
yang mempelajari masyarakat dan hubungan antar manusia di dalamnya.
Ilmu terapan adalah penerapan pengetahuan dari satu
atau lebih bidang-bidang: matematika, fisika atau ilmu
alam, ilmu kimia atau ilmu biologi untuk penyelesaian
masalah praktis yang langsung memengaruhi kehidupan kita sehari-hari.
Cabang-cabang utama dari ilmu terapan adalah:
- Arsitektur, seni dan ilmu dalam merancang bangunan.
Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang dan membangun
keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro
yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, arsitektur
lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain bangunan, desain
perabot dan desain produk.
- Bisnis
dan Industri, bisnis adalah suatu organisasi yang
menjual barang atau jasa kepada konsumen atau bisnis lainnya,
untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis dari bahasa
Inggris business, dari kata dasar busy yang
berarti “sibuk” dalam konteks individu, komunitas, ataupun masyarakat.
Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan pekerjaan yang mendatangkan
keuntungan.
- Hukum, sistem
yang terpenting dalam pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan
kelembagaan. dari bentuk penyalahgunaan kekuasaan dalam bidang
politik, ekonomi dan masyarakat dalam berbagai cara dan bertindak,
sebagai perantara utama dalam hubungan sosial
antar masyarakatterhadap kriminalisasi dalam hukum pidana
- Informatika, merupakan
disiplin ilmu yang mempelajari transformasi fakta berlambang yaitu data
maupun informasi pada mesin berbasis komputasi. Disiplin ilmu ini
mencakup beberapa macam bidang, termasuk di dalamnya: sistem
informasi, ilmu komputer, ilmu informasi, teknik
komputer dan aplikasi informasi dalam sistem informasi
manajemen.
- Komunikasi, suatu proses dalam
mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi,
dan masyarakat menciptakan, dan
menggunakan informasi agar terhubung denganlingkungan dan
orang lain
- Otomotif, salah
satu cabang ilmu teknik mesin yang mempelajari tentang bagaimana
merancang, membuat dan mengembangkan
alat-alat transportasi darat yang menggunakanmesin,
terutama sepeda motor, mobil, bis dan truk. Teknik
otomotif menggabungkan elemen-elemen
pengetahuan mekanika, listrik, elektronik, keselamatan dan
lingkungan
serta matematika,fisika, kimia, biologi dan manajemen.
- Pendidikan, usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
- Pertanian, kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
baku industri, atau sumber energi, serta untuk
mengelola lingkungan hidupnya.
- Teknik, penerapan ilmu dan teknologi untuk
menyelesaikan permasalahan manusia. Hal ini diselesaikan lewat pengetahuan, matematika dan pengalaman praktis
yang diterapkan untuk
mendesain objek atau proses yang berguna. Para
praktisi teknik profesional disebut insinyur (sarjana teknik).
- Teknologi, keseluruhan
sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan
dan kenyamanan hidup manusia.
- Transportasi, pemindahan
manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan
sebuah kendaraan yang digerakkan
oleh manusia atau mesin.
- Sosio-teknologi, bidang
kajian baru yang berusaha melihat pengaruh evolusi teknologi
dalam kehidupan sosial. Bersamaan dengan lahirnya postmodernisme,
orang mulai meninggalkan pembagian Aristotelian dalam disiplin
ilmu, contohnya dengan lahirnya kajian kompleksitas, teori pattern
language dalam arsitektur dan lain-lainnya.
SEJARAH ILMU PENGETAHUAN ( THE HISTORY OF
SCIENCE )
I. PENDAHULUAN
Sudah sejak
awal sejarah ternyata sikap iman penuh taqwa itu tidak menahan manusia
menggunakan akal budi dan pikirannya untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ada
dibalik segala kenyataan (realitas) perkembangan pemikiran manusia tersebut
menandai usahanya untuk mempergunakan akal dalam memahami segala sesuatu.
Proses tersebut dalam mencari tahu menghasilkan kesadaran, yang disebut
pengetahuan. Jika proses itu memiliki ciri-ciri metodis, sistematis dan
koheren, dan cara mendapatkannya dapat dipertanggung-jawabkan, maka lahirlah
ilmu pengetahuan. Sejarah ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut:
II. SEJARAH PERKEMBANGAN ILMU PENGETAHUAN
A. Sejarah Ilmu Pengetahuan Pada Zaman Yunani Kuno
Bangsa Yunani mulai
mempergunakan akal ketika mempertanyakan mitos yang berkembang di masyarakat
sekitar abad VI SM. Diantara tahapan-tahapan sejarah lahirnya Ilmu Pengetahuan
yaitu sebagai berikut:
1. Pada Zaman Keemasan (1200 SM)
Zaman keemasan Yunani
kuno ialah periode "kaisar-kaisar bijaksana", tatkala Cina diperintah
dengan alim dan murah hati. impian zaman keemasan di Yunani Kuno mengacu pada
kebudayaan Minos-Misena, yang pudar pada masa Perang Troya (kira-kira 1200
S.M.). Zaman itu merupakan inspirasi untuk perekaan mitos-mitos Yunani.
2. Mitos (900 SM)
Perkembangan yang paling
signifikan berikutnya dalam sejarah Yunani adalah penciptaan epos-epos Homer
(kira-kira 900 S.M.), yang bahan-bahannya meluncur dari kompleks mitos ini.
Pada masa ini mitos berkembang dengan pesat dikalangan masyarakat Yunani.
3. Sastra (600 SM)
Epos-epos ini
mengalihkan pelbagai mitos yang tak teratur menjadi bentuk yang puitis,
sehingga makna mitos menjadi lebih gamblang.
4. Filsafat (300 SM)
Manusia belum mencapai
wujud modern menurut Jaynes, baru "pada abad keenam S.M." pola pikir
primitif tergusur oleh "akal budi subyektif" pada sekitar waktu
itulah tampil filsuf pertama di Yunani Kuno, yang bernama Thales (kira-kira
624-546 S.M.).
5. Ilmu
Kegiatan filosofis
diikuti oleh Aristoteles (384-322 S.M.). dialah filsuf utama Yunani yang mula
pertama membangun suatu sudut pandang "ilmiah", dalam pengertian yang
modern.
Filsafat lahir dari mitos, Jalan yang mengarah dari mitos menuju ilmu, melalui
sastra dan filsafat disebut "demitologisasi"
- Mitos
menggunakan imajinasi untuk mengungkap keyakinan.
- Sastra
memakai gelora jiwa untuk mengungkap keindahan.
- Filsafat
memanfaatkan pemahaman untuk mengungkap kebenaran,
- Ilmu
(science) menerapkan penimbangan untuk mengungkap pengetahuan.[2]
Penulis mencoba menggambarkan
proses dimana mitos menjadi ilmu pengetahuan yaitu sebagai berikut:
Alur
Sejarah di Yunani Kuno
Lahir
(Inspirasi)
Zaman
Keemasan (1200 SM) Perang Troya
l
Imajinasi
----> Keyakinan
Mitos
(900 SM) Epos Homerik
l
Gelora
Jiwa ----> Keindahan
Sastra
(600 SM) Thales.
l
Pemahaman
----> Kebenaran
Filsafat
( 300 SM ) Aristoteles.
l
Penimbangan
----> Pengetahuan
Ilmu
Pada
hakikatnya kelahiran cara berpikir ilmiah itu merupakan suatu revolusi besar
dalam dunia ilmu pengetahuan. Pada awalnya pola pikir manusia mengandalkan
gagasan-gagasan magi dan mitologi (mitos) yang tdak rasional dan bersifat gaib.
Untuk lebih jelasnya definisi mitos atau mistik yaitu: keyakinan, dorongan
atas kekuatan sesuatu yang sulit diukur di luar kemampaun diri manusia dan atau
sikap pandang sakralitas yang menamfikan realitas. [3]
Kemudian
terjadilah perubahan pola pikir manusia menjadi logosentris. Dari proses inilah
ilmu dan peradaban manusia makin berkembang. Pola pikir manusia yang primitif
menjadi pola pikir akal budi subjektif karena manusia ini mempunyai naluri
(rasa penasaran) ingin mencari kebenaran sehingga manusia banyak bertanya apa
yang diyakininya dari sinilah manusia mampu membedakan mana yang riil dan yang
mana ilusi pada akhirnya tiba pada kebenaran yang absolut atau causa prima.
Berikut ini adalah Karakteristik Ilmu yang perlu diketahui
oleh Anda :
1. Berdiri secara satu kesatuan
2. Tersusun secara sistematis
3. Ada dasar pembenarannya (ada penjelasan yang dapat dipertanggungjawabkan
disertai sebab-sebabnya yang meliputi fakta dan data)
4. Mendapat legalitas bahwa ilmu tersebut hasil pengkajian atau riset
5. Communicable, ilmu dapat di transfer kepada orang lain sehingga dapat di
menerti dan dipahami maknannya
6. Universal, ilmu tidak terbatas ruang dan waktu sehingga dapat berlaku dimana
saja dan kapan saja diseluruh alam semesta ini. Berkembang, ilmu sebaiknya
dapat mendorong pengetahuan-pengetahuan dan penemuan-penemuan baru, sehingga
manusia mampu menciptakan pemikiran-pemikiran yang lebih berkembang dari
sebelumnya
Sumber :